Seorang ahli hikmah berkata: “Kadang-kadang seorang hamba melakukan dosa, tetapi karenanya dia masuk surga; dan kadang-kadang melakukan ketaatan tetapi karenanya dia masuk neraka”.
Orang-orang bertanya, “Bagaimana bisa begitu?”
Ia menjawab, “Dia melakukan suatu dosa, kemudian dosanya selalu tampak di pelupuk matanya. Ketika berdiri, duduk, berjalan, ia selalu ingat dosanya, sehingga hatinya remuk redam, bertaubat, beristighfar dan menyesal. Semua itu menjadi penyebab keselamatan dirinya”.
“Sebaliknya, seseorang melakukan amal kebaikan, kemudian kebaikannya selalu tampak di pelupuk matanya, ketika berdiri, duduk dan berjalan. Setiap kali ingat kebaikannya, ia merasa ujub, takabur dan telah berjasa, sehingga hal itu menjadi penyebab kebinasaannya”, demikian sang ahli hikmah menjelaskan.
(Kitab Madarijus Salikiin, Bab Indahnya Orang Yang Bertaubat, Hal. 414).
http://cahyadi-takariawan.web.id/
0 ulasan:
Catat Ulasan